Arahan Kapolres TTU, AKBP Eliana Papote, S.I.K., M.M.: Etika Institusional dan Nasionalisme Aparat Polri di Daerah Perbatasan

Arahan Kapolres TTU, AKBP Eliana Papote, S.I.K., M.M.: Etika Institusional dan Nasionalisme Aparat Polri di Daerah Perbatasan
Kapolres TTU AKBP Eliana Papote, S.I.K., M.M.

tribratanews.com; Kefamenanu  — Dalam arahannya kepada seluruh personel Polres Timor Tengah Utara (TTU), Kapolres AKBP Eliana Papote menegaskan pentingnya kesadaran etis dalam menjalankan tugas sebagai aparat kepolisian, khususnya dalam konteks menjaga marwah institusi Polri dan integritas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)(12/6).

Arahan ini merupakan penjabaran dari kebijakan Kapolda NTT, Irjen Pol. Rudi Darmoko, S.I.K., M.Si., yang menekankan tiga nilai utama: berbuat baik bagi Diri Sendiri, Institusi Polri, dan Negara.

Menjaga Wajah Institusi Melalui Pelayanan yang Bijak

Kapolres Eliana mengajak seluruh personel Polres TTU untuk melihat pelaksanaan tugas sebagai bentuk pengabdian kepada institusi, terlepas dari sorotan atau kritik publik terhadap Polri.

Beliau  menegaskan bahwa loyalitas terhadap institusi bukan sekadar formalitas struktural, melainkan tanggung jawab moral dalam menjaga citra dan kepercayaan masyarakat.

“Sekalipun institusi kita sering disoroti, yang bisa kita lakukan adalah dengan terus memberikan pelayanan terbaik, tulus, dan bijak dalam bekerja,” ujar AKBP Eliana Papote.


Dalam perspektif etika kelembagaan, tindakan setiap anggota Polri merupakan representasi langsung dari institusi. Karena itu, kata Kapolres, jika seseorang belum bisa mencapai prestasi gemilang, setidaknya ia harus menjaga diri dari perbuatan yang melanggar. Sebab setiap kesalahan individu dapat mencoreng wajah kolektif Polri.

“Jika kita tidak bisa berprestasi, upayakan untuk tidak melakukan pelanggaran, karena dampaknya akan kepada institusi Polri,” tegas Kapolres.


Bertugas di Perbatasan: Garda Terdepan yang Mencerminkan Citra NKRI

Lebih jauh, Kapolres Eliana menyoroti pentingnya menjaga integritas nasional dalam konteks geografis yang strategis.

Wilayah hukum Polres TTU yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Timor Leste menjadikan aparat kepolisian sebagai garda terdepan sekaligus etalase negara.

“Bertugas di daerah perbatasan menjadikan kita garda terdepan, etalase negara. Karena itu kita harus mampu menunjukkan sikap nasionalisme yang tinggi dengan tidak melakukan pelanggaran hukum, khususnya pelanggaran lintas negara,” ungkapnya.


Arahan ini tidak hanya bersifat normatif, tetapi juga menuntut penghayatan atas nilai-nilai kebangsaan dalam tugas sehari-hari.

Di tengah tantangan tugas di daerah perbatasan yang rentan terhadap pelanggaran hukum lintas negara seperti: penyelundupan, perlintasan ilegal, dan potensi pelanggaran lintas yurisdiksi, diperlukan kesadaran untuk bersikap disiplin dan memiliki tanggung jawab hukum sebagai bentuk nyata dari cinta tanah air.

Dengan memaknai tugas sebagai bentuk tanggung jawab etis, bukan sekadar rutinitas birokratis, aparat Polri di wilayah perbatasan diharapkan tidak hanya menjadi penjaga hukum, tetapi juga pelindung nilai-nilai keadaban dan kebangsaan.

Arahan Kapolres TTU AKBP Eliana Papote memperlihatkan bagaimana nilai moral dapat dihidupkan dalam tugas keseharian, demi kehormatan institusi dan martabat NKRI. **wm**